Salamun Qoulan Min Robbirrohiem,,,,,

Salamun Qoulan Min Robbirrohiem,,,,,

Tuesday, December 4, 2007

Ikhwatul muslimin


Pemuda Harapan Bangsa
Pemuda merupakan peranan yang sangat penting dalam kehidupan bangsa dan Negara. Bisa kita ibaratkan dengan awak kapal yang suatu saat nanti pasti akan menggantikan pimpinan kapalnya dan menjadi pimpinan dalam kapal tersebut atau di sebut dengan kaptein. Maka begitulah Negara yang bisa kita umpamakan dengan kapal pesiar, di mana sebuah kapal akan selamat jika yang memimpin kapal tersebut kompak dan bersatu dengan awak-awaknya dalam menjalankan kapalnya. Maka sama halnya dengan pemuda yang begitu pentingnya dalam peranan bengsa dan Negara untuk masa depan.
Islam juga memandang posisi pemuda di masyarakat bukan menjadi kelompok pengekor yang sekedar berfoya-foya, membuang-buang waktu dengan aktifitas-aktivitas yang bersifat hura-hura dan tidak ada manfaatnya. Melainkan Islam menaruh harapan yang besar kepada para pemuda untuk menjadi pelopor dan motor penggerak dakwah Islam. Pemuda adalah kelompok masyarakat yang memiliki berbagai kelebihan dibandingkan dengan kelompok masyarakat lainnya, diantaranya adalah bahwa mereka relatif masih bersih dari pencemaran (baik aqidah maupun pemikiran), mereka memiliki semangat yang kuat dan kemampuan mobilitas yang tinggi.
Para musuh Islam sangat menyadari akan hal tersebut, sehingga mereka berusaha sekuat tenaga untuk mematikan potensi yang besar tersebut dari awalnya dan menghancurkan para pemuda dengan berbagai kegiatan yang laghwun (bersifat santai dan melalaikan), dapat kita lihat betapa banyak siaran tv yang tidak pantas di tonton oleh mereke ,vcd porno, narkotika,ganja,minuman keras dan lainnya yang di perjual belikan dengan cara bebas,semua itu bertujuan untuk menghancurkan pemuda-pemuda bangsa agar menjadi bangsa yang berada dalam jurang kebobrokan.

Sayang sekali kondisi umat islam di negera kita khususnya sudah terlihat bahwa sebagian besar ummat berada pada keadaan yang sangat memprihatinkan, mereka bagaikan buih terbawa banjir, tidak memiliki bobot dan tidak memiliki nilai.
Jika dilakukan analisis secara mendalam dari sudut pandang agama, maka akan terlihat bahwa realitas ummat yang demikian disebabkan oleh hal-hal sbb:

Penyakit ummat Islam saat ini (baik di Indonesia maupun di berbagai negara Islam) berpangkal pada sikap infirodiyyah (individualisme). Maksudnya adalah bahwa mayoritas ummat Islam saat ini bekerja sendiri-sendiri dan sibuk dengan masalahnya masing-masing tanpa berusaha untuk menggalang persatuan demi kepentingan ummat. Para ulama dan muballigh sibuk bertabligh, para pengusaha sibuk dengan usahanya dan para pejabatnya sibuk mempertahankan jabatannya, tidak ada koordinasi dan spesialisasi untuk bekerja sesuai dengan bidangnya kemudian hasilnya dimusyawarahkan untuk kepentingan bersama. Demikian pula di tingkat ORMAS dan ORPOL, masing-masing bekerja sendiri tidak ada kerjasama satu dengan lainnya. Hal inilah yang menyebabkan jurang pemisah antara masing-masing kelompok semakin besar.
Bukankah Nabi pernah bersabda:
“Orang muslim dengan muslim lainnya ibarat satu bangunan yang kokoh yang saling menguatkan satu dengan lainnya”.
maka dari sini kita bisa menganalogikan dengan bangunan yang kokok yang di topang beberapa tiang,bukankah tiang-tiang itulah yang mengokohkan bangunan? Maka dari itu kokohnya bangunan di sebabkan oleh penopangan beberapa tiang. Dari sini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa kebersatuan pemuda dengan warga masyarakat lainnya merupakan hal yang sangat penting dalam satu kekuatan yang dapat memajukan bangsa.
2. Kurangnya pemahaman yang mendalamn tentang Islam.Menyedihkan sekali karena di saat ini banyak pemuda bangsa yang kurang paham tentang agamanya sendiri yaitu Islam,maka dari itu Para pemuda hendaknya menyadari bahwa mereka haruslah menjadi kelompok yang mampu mempresentasikan nilai-nilai Islam secara utuh bagi masyarakat, yaitu:
· Mereka menjadi generasi yang hidup qalbunya karena senantiasa dekat dengan al-Qur’an, dan tenang dengan dzikrullah bukan generasi yang berhati batu akibat jauh dari nilai-nilai Islam, ataupun generasi mati yang tidak bermanfaat tetapi menebar kekacauan di mana-mana.
· Dalam menghadapi kesulitan dan tantangan, maka para pemuda harus sabar dan terus berjuang menegakkan Islam, hendaklah mereka berprinsip bahwa jika cintanya kepada Allah SWT benar, semua masalah akan terasa gampang.
· Dalam perjuangan, jika yang menjadi ukurannya adalah keridhoan manusia maka akan terasa berat, tetapi jika ukurannya keridhoan Allah SWT maka apalah artinya dunia ini. Sebagaimana dalam firmannya:
“Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An Nahl [16]: 96)
Maka kitalah sebagai generasi muda yang seharusnya sadar akan kondisi pemuda saat ini,dimana kita harus lebih semangat lagi dalam memajukan bangsa,agar kita bisa terus membawa pembaharuan ke arah perbaikan. Maka dari itu di sini saya ingin mengutarakan kriteria pemuda yang menjadi harapan bangsa ialah pemuda yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Mereka yang mau beramal dan berbuat atas dasar aqidah Allah yang benar,dan berhati-hati dalam bertindak jika di rasa tidak sesuai dengan ajaran islam, karena Allah SWT telah bersabda:
“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: ‘Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?’” (QS Fussilat [41]: 33)
2. Mereka yang berusaha untuk membangun masyarakat demi memajukan bangsa dan negara,karena kehidupan di dunia ini tidaklah kekal dan abadi maka dari itulah mereka semaksimal mungkin berusaha untuk berlomba-lomba dalam kebaikan
“Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya.” (QS Al Kahfi [18]: 7)
3. Dan mereka yang memahami bahwa orang yang baik adalah orang yang paling bermanfaat untuk ummat dan masyarakatnya
“Dan Katakanlah: ‘Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mu’min akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.’” (QS At Taubah [9]: 105)
Akhirul kalam,marilah kita terus berdakwah yang bertujuan dan berorientasi kepada perbaikan individu muslim, pembentukan keluarga muslim, pembinaan masyarakat Islam, pembebasan tanah air dari hegemoni asing, perbaikan pemerintah agar menjadi pemerintahan Islam yang senantiasa memperhatikan kemaslahatan umat dan menjadi “ustadziatul ‘alaam” yang membawa risalah para Nabi dan Rasul.Dan terus berusaha untuk mengishlahkan diri kita agar kita semua termasuk generasi muda islam yang dapat membawa bangsa kita kea rah perbaikan bukan kea rah kebobrokan.

No comments: